Pages-menu

Jumat, 13 Maret 2015

Persemian Cabai

Persemaian cabai (Capsicum anum)
Tanaman cabai (Capsicum anum) adalah merupakan tanaman
sayuran hortikultura yang tergolong tanaman setahun, berbentuk perdu, dari
famil terong-terongan (Solanaceae). Menurut Plantamor (201) tanaman
cabai dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Devisio : Spermatophyta
Subdevisio : Angiospermae
Ordo : Polemoniales
Famil : Solanaceae
Genus : Capsicum
Spesies : Capsicum anum L
Tanaman cabai (Capsicum anum) berbentuk perdu yang tinginya
1,5-2 m dan lebarnya tajuk tanaman dapat mencapai 1,2 m. Daun cabai pada
umumnya berwarna hijau cerah pada sat masih muda dan akan berubah
menjadi hijau gelap bila daun sudah tua. Daun cabai ditopang tangkai daun
yang mempunyai tulang menyirip. Bentuk daun umumnya bulat telur,
lonjong, dan oval dengan ujung runcing, tergantung pada jenis dan
verietasnya. Bunga cabai berbentuk terompet atau campanulate, sama
dengan bentuk bunga keluarga solanaceae lainya. Bunga cabai berkelamin
dua (Hermaprodit) dalam satu bunga terdiri dari satu alat kelamin jantan dan
betina dan berwarna putih bersih. Bunga tersusun di atas tangkai bunga
terdiri atas dasar bunga kelopak bunga dan mahkota bunga. Letak buah
mengantung panjang sampai 1-1,5 cm panjang tangkai bunga 1-2 cm.
Bentuk buahnya berbeda-beda menurut jenis dan varietasnya (Tindal 1983).
Curah hujan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan produksi buah
cabai. Curah hujan yang ideal untuk tanaman cabai adalah 100 mm/tahun.
Curah hujan yang rendah menyebabkan tanaman kekeringan dan
membutuhkan air untuk penyiraman. Sebaliknya, jika curah hujan yang
tingi bias merusak tanaman cabai serta membuat lahan penanaman becek
dan kelembapanya tingi (Setiadi 204).
Kelembapan yang cocok bagi tanaman cabai berkisar antara 70-80%,
terutama sat pembentukan bunga dan buah. Kelembapan yang melebihi
80% memacu pertumbuhan cendawan yang berpotensi menyerang dan
merusak tanaman. Sebaliknya jika iklim yang kurang dari 70% membuat
cabai kering dan mengangu pertumbuhan generatifnya, terutama sat
pembentukan bunga, penyerbukan, dan pembentukan buah (Anonim 201).
Cabai menyukai tanah yang gembur dan banyak mengandung unsur
hara. Cabai tumbuh optimal di tanah regosol dan andisol. Penambahan
bahan organic, seperti pupuk kandang dan kompos, sat pengolahan tanah
atau sebelum penanaman dapat diaplikasikan untuk memperbaiki struktur
tanah serta mengatasi tanah yang kurang subur dan miskin unsur haranya
(Anonim 201).5
Penanaman cabai sebaiknya memilh lahan yang agak miring untuk
menghindari genangan air. Namun, tingkat kemiringan lahan tidak lebih dari
25%. Lahan yang terlalu miring menyebabkan erosi dan hilangnya pupuk,
karena tercuci oleh air hujan (Setiadi 204).
Kadar keasaman pH tanah yang cocok untuk penanaman cabai secara
intensif adalah 6-7. Tanah yang pH renfah atau masam harus dinetralkan
dulu dengan cara menyebarkan kapur pertanian. Sebaliknya, jika tanah
terlalu basa atau pH-nya tingi bias dinetralkan dengan cara menaburkan
belerang ke lahan penanaman (Anonim 201).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar